Halaman
236236
236236
236
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
Kekalahan Jepang 15
Agustus 1945
Golongan Pemuda
Golongan Tua
Peristiwa
Rengasdengklok
Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945
Sambutan
Pembentukan lembaga negara
Penyebaran berita
proklamasi
Pelucutan senjata
Jepang
Sidang-sidang PPKI
PETPET
PETPET
PET
A KA K
A KA K
A K
ONSEPONSEP
ONSEPONSEP
ONSEP
BAB 1BAB 1
BAB 1BAB 1
BAB 1
1 PERIS1 PERIS
1 PERIS1 PERIS
1 PERIS
TIWTIW
TIWTIW
TIW
A SEKITA SEKIT
A SEKITA SEKIT
A SEKIT
AR PRAR PR
AR PRAR PR
AR PR
OKLAMASI D
OKLAMASI D
OKLAMASI D
OKLAMASI D
OKLAMASI D
ANAN
ANAN
AN
PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIAINDONESIA
INDONESIAINDONESIA
INDONESIA
237237
237237
237
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
T
ahukah kalian, bahwa Indonesia termasuk sekelompok kecil
bangsa yang memperoleh kemerdekaan bukan sebagai pemberian
penjajah, atau sebagai hasil suatu proses damai belaka? Kemerdekaan
yang kita miliki sekarang diraih melalui suatu perjuangan panjang
dan berat, dengan titik puncaknya dikumandangkan Proklamasi
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
Apakah tanggal 17 Agustus
1945 merupakan akhir dari perjuangan meraih kemerdekaan?
Bagaimana kronologi perjuangan bangsa kita meraih kemerdekaan?
Untuk jelasnya ikutilah pembahasan
berikut!
Sumber :
30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945 - 1949,
1981
Gambar 11.1
Pengibaran bendera Merah Putih saat upacara Proklamasi
Kemerdekaan.
PERISPERIS
PERISPERIS
PERIS
TIWTIW
TIWTIW
TIW
A SEKITA SEKIT
A SEKITA SEKIT
A SEKIT
ARAR
ARAR
AR
PROKLAMASI DAN
PROKLAMASI DAN
PROKLAMASI DAN
PROKLAMASI DAN
PROKLAMASI DAN
PEMBENTUKAN NEG
PEMBENTUKAN NEG
PEMBENTUKAN NEG
PEMBENTUKAN NEG
PEMBENTUKAN NEG
ARAARA
ARAARA
ARA
KESKES
KESKES
KES
AA
AA
A
TUTU
TUTU
TU
AN REPUBLIK
AN REPUBLIK
AN REPUBLIK
AN REPUBLIK
AN REPUBLIK
INDONESIAINDONESIA
INDONESIAINDONESIA
INDONESIA
1111
1111
11
BAB
238238
238238
238
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
AA
AA
A
..
..
.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1. Peristiwa Rengasdengklok
1. Peristiwa Rengasdengklok
1. Peristiwa Rengasdengklok
1. Peristiwa Rengasdengklok
1. Peristiwa Rengasdengklok
Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik
semakin jelas dengan dijatuhkannya bom atom oleh
Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus
1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.
Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin
lemah. Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab
ketika tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, Sekutu me-
ngumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa
syarat dan perang telah berakhir. Berita tersebut
diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh para
pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya
31 seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya.
Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para
pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat. Indonesia
mengalami kekosongan kekuasaan
(vacuum of power)
. Jepang masih
tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah, sementara
pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang.
Gunseikan
telah mendapat perintah-perintah khusus agar memper-
tahankan
status quo
sampai kedatangan pasukan Sekutu.
Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan munculnya konflik
antara golongan muda dan golongan tua mengenai masalah
kemerdekaan
Indonesia. Golongan muda menginginkan agar
proklamasi
kemerdekaan segera dikumandangkan. Mereka itu
antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik,
Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Sedangkan golongan tua
menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu
dengan anggota PPKI. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta,
Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi
dan Mr. Iwa Kusumasumantri.
Golongan muda kemudian mengadakan rapat
di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di
Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus
1945 pukul 20.00 WIB. Rapat tersebut dipimpin oleh
Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan
tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan
bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal
rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan
kepada bangsa lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan
harus diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan
dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok pemuda
diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.
Sumber:
Encarta Encyclopedia,
2006
Gambar 11.2
Jepang menyerah pada
Sekutu.
Ruangan Lembaga Bakteriologi di
Pegangsaan Timur yang diguna-
kan rapat oleh golongan muda,
sekarang dikenal sebagai gedung
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
239239
239239
239
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00
WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda
mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan
proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya lepas
dari Jepang. Ternyata usaha tersebut gagal. Soekarno
tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan.
Kuatnya pendirian Ir. Soekarno untuk tidak
memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat
PPKI menyebabkan golongan muda berpikir bahwa
golongan tua mendapat pengaruh dari
Jepang. Selanjutnya golongan muda
mengadakan rapat di Jalan Cikini 71
Jakarta pada pukul 24.00 WIB menjelang
tanggal 16 Agustus 1945. Mereka
membawa Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok.
Rapat tersebut meng-
hasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta harus diamankan
dari pengaruh Jepang. Tujuan para
pemuda mengamankan Soekarno Hatta
ke Rengasdengklok antara lain:
a.
agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang, dan
b.
mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan
Jepang.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak
dapat ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin
pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih,
pada malam harinya ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di
Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah Utara
Karawang. Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pe-
ngamanan Soekarno Hatta, didasarkan pada perhitungan militer.
Antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan
Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak kedua-
nya melakukan latihan bersama. Secara geografis,
Rengasdengklok letaknya terpencil, sehingga dapat
dilakukan deteksi dengan mudah setiap gerakan
tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik
dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa Tengah.
Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan
tua merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan
terpanggil untuk mengusahakan agar proklamasi
kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin.
Untuk tercapainya maksud tersebut, Soekarno Hatta
harus segera dibawa ke Jakarta.
Sumber:
Ilustrasi bagian produksi
Gambar 11.3
Lokasi Rengasdengklok.
JAWA
BARAT
Rengasdengklok
Karawang
Menuju Rengasdengklok
Kembali ke Jakarta
Dalam Peristiwa Rengasdengklok
terjadi perbedaan pendapat antara
golongan tua dan golongan muda
tentang waktu pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan. Golo-
ngan tua lebih berhati-hati dan
penuh perhitungan, sedangkan
golongan muda cenderung bersifat
revolusioner. Pada akhirnya kedua
golongan menyadari posisinya
masing-masing sehingga dapat
bekerja sama untuk mewujudkan
Indonesia yang merdeka
.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
Golongan muda menginginkan
kemerdekaan diumumkan secepat-
nya paling lambat tanggal 16 Agustus
1945. Hal ini berarti dikumandang-
kannya teks proklamasi 17 Agustus
1945 sebetulnya di luar kehendak
golongan tua dan golongan muda.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
240240
240240
240
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju
Rengasdengklok. Rombongan tersebut tiba di Rengasdengklok
pukul 17.30 WIB. Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam
peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab mampu
meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan
dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB,
nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan
kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke
Jakarta.
2.2.
2.2.
2.
Perumusan Naskah Proklamasi
Perumusan Naskah Proklamasi
Perumusan Naskah Proklamasi
Perumusan Naskah Proklamasi
Perumusan Naskah Proklamasi
Sekitar pukul 21.00 WIB Soekarno Hatta sudah sampai di
Jakarta dan langsung menuju ke rumah Laksamana Muda
Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk menyusun teks
proklamasi. Dalam kondisi demikian, peran Laksamana Maeda
cukup penting. Pada saat-saat yang genting, Maeda menunjuk-
kan kebesaran moralnya, bahwa kemerdekaan merupakan
aspirasi alamiah dan hak dari setiap bangsa, termasuk bangsa
Indonesia.
Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat secara langsung
dalam perumusan teks proklamasi. Lihat tabel 11.1.
a. Ahmad Subardjo mengusulkan konsep kalimat pertama yang berbunyi; “
Kami rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan kami
” kemudian berubah menjadi “
Kami
bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
”.
b. Soekarno menuliskan konsep kalimat kedua yang berbunyi;
“Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan, dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya
serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.
c. Mohammad Hatta menggabungkan kedua kalimat di atas dan disempurnakan sehingga
berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki.
Sumber:
Sejarah Nasional Indonesia VI
, 1993
3.3.
3.3.
3.
Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Setelah rumusan teks proklamasi selesai dirumus-
kan muncul permasalahan, siapa yang akan me-
nandatangani
teks proklamasi? Soekarno mengusulkan
agar semua yang hadir dalam rapat tersebut me-
nandatangani naskah proklamasi sebagai” Wakil-
wakil Bangsa Indonesia”. Usulan Soekarno tidak
disetujui para pemuda sebab sebagian besar yang
hadir adalah anggota PPKI, dan PPKI dianggap
sebagai badan bentukan Jepang. Kemudian Sukarni me-
nyarankan agar Soekarno Hatta yang menandatangani
teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Saran
dan usulan Sukarni diterima.
Sumber:
Ensiklopedi Nasional
Indonesia, 1991
Gambar 11.4
Laksamana
Muda Maeda.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka,
1981
Gambar 11.5
Naskah teks
proklamasi yang berupa konsep.
Tabel 11.1 Tokoh yang Berperan dalam Penyusunan Teks Proklamasi
241241
241241
241
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Langkah selanjutnya, Soekarno minta kepada Sayuti
Melik untuk mengetik konsep teks proklamasi dengan
beberapa perubahan, kemudian ditandatangani oleh
Soekarno Hatta.
Perubahan-perubahan tersebut meliputi:
a.
kata “ tempoh” diubah menjadi tempo,
b.
wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi
“Atas nama bangsa Indonesia”, dan
c.
tulisan “Djakarta, 17-8-’05“ diubah menjadi
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun ‘05.
Naskah hasil ketikan Sayuti Melik merupakan
naskah proklamasi yang autentik. Malam itu juga
diputuskan bahwa naskah proklamasi akan dibacakan
pukul 10.00 pagi di Lapangan Ikada, Gambir. Tetapi
karena ada kemungkinan timbul bentrokan dengan
pasukan Jepang yang terus berpatroli, akhirnya diubah
di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta.
Sejak pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 di
kediaman Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No.
56 Jakarta telah diadakan berbagai persiapan untuk
menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Kurang lebih pukul 09.55 WIB, Drs. Mohammad Hatta
telah datang dan langsung menemui Ir. Soekarno.
Sebelum proklamasi
kemerdekaan dibacakan, pukul 10.00 WIB
Soekarno menyampaikan pidatonya, yang berbunyi:
Saudara-saudara sekalian!
Saja sudah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menjaksikan satu peristiwa maha
penting dalam sedjarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang untuk kemerdekaan tanah
air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnja aksi kita untuk mentjapai
kemerdekaan kita itu ada naik dan ada turun, tetapi djiwa kita tetap menudju ke arah tjita-
tjita.
Djuga di dalam djaman Djepang , usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional
tidak henti-henti. Di dalam djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita menjandarkan diri
kepada mereka. Tetapi pada hakekatnja, tetap kita menjusun tenaga kita sendiri, tetap kita
pertjaja kepada kekuatan kita sendiri.
Sekarang tibalah saatnja kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air
di dalam tangan kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan
sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnja.
Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarat dengan pemuka-pemuka rakjat
Indonesia, dari seluruh rakjat Indonesia. Permusjawaratan itu seia-sekata berpendapat,
bahwa sekaranglah datang saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara! Dengan ini kami njatakan kebulatan tekad itu.
Dengarlah proklamasi kami.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi
1945 - 1949,
1981
Gambar 11.6
Kediaman Ir. Soekarno
Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta,
sekarang Jalan Proklamasi.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka
Edisi 1945 - 1949,
1981
Gambar 11.7
Teks Proklamasi
Kemerdekaan yang autentik.
242242
242242
242
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara
saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05
Atas nama bangsa Indonesia,
Soekarno/Hatta
Demikianlah, saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada satu ikatan lagi jang mengikat tanah air kita bangsa kita!
Mulai saat ini kita menjusun Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia,
merdeka, kekal abadi.
Insja Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!
Sumber:
http: //id.wikipedia.org /wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Republik_Indonesia
Demikianlah teks proklamasi kemerdekaan telah dibacakan
oleh Ir. Soekarno.
Susunan acara yang direncanakan dalam pembacaan teks
proklamasi kemerdekaan yaitu:
a.
pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno,
b.
pengibaran bendera Merah Putih oleh Suhud dan Latief
Hendraningrat, dan
c.
sambutan Walikota Suwirjo dan dr. Muwardi.
Setelah dibacakan teks proklamasi, maka telah
lahir Republik Indonesia. Suatu peristiwa yang
bersejarah bagi bangsa Indonesia telah terjadi.
Peristiwa yang sangat lama dinantikan oleh segenap
lapisan masyarakat, tetapi membutuhkan pengorbanan
yang tidak ternilai harganya. Untuk mengenang jasa-
jasa Ir. Soekarno dan Drs.
Moh Hatta
dalam peristiwa
proklamasi, maka keduanya diberi gelar Pahlawan
Proklamasi (Proklamator). Selain itu Jalan Pegangsaan
Timur diubah namanya menjadi Jalan Proklamasi, dan
dibangun Monumen Proklamasi.
4.4.
4.4.
4.
Makna dan Ar
Makna dan Ar
Makna dan Ar
Makna dan Ar
Makna dan Ar
ti Pti P
ti Pti P
ti P
enting Prenting Pr
enting Prenting Pr
enting Pr
oklamasi Koklamasi K
oklamasi Koklamasi K
oklamasi K
emeremer
emeremer
emer
dekdek
dekdek
dek
aanaan
aanaan
aan
IndonesiaIndonesia
IndonesiaIndonesia
Indonesia
Setelah berabad-abad bangsa Indonesia memperjuangkan
kemerdekaan dan dilandasi oleh semangat kebangsaan, dan telah
mengorbankan nyawa maupun harta yang tidak terhitung jumlah-
nya, maka peristiwa Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945 merupakan titik puncak perjuangan tersebut.
Proklamasi kemerdekaan merupakan peristiwa yang sangat
penting dan memiliki makna yang sangat mendalam bagi bangsa
Indonesia.
Monumen Proklamasi meng-
gambarkan sosok Bung Karno
yang membacakan teks proklamasi
dan didampingi Bung Hatta.
Mereka dilatarbelakangi bangunan
berbentuk 17 jalur, tingginya 8
meter, dan jumlah gelombang pada
air terjun 45 buah, melambangkan
angka 17 Agustus 1945.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
243243
243243
243
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berikut ini makna dan arti penting proklamasi kemerdekaan
Indonesia
1)
Apabila dilihat dari sudut hukum, proklamasi merupakan per-
nyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia untuk
menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan meng-
hapuskan tatanan hukum kolonial.
2)
Apabila dilihat dari sudut politik ideologis, proklamasi me-
rupakan pernyataan bangsa Indonesia yang lepas dari
penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia yang
bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
3)
Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan.
4)
Proklamasi menjadi alat hukum internasional untuk menyata-
kan kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia
mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri untuk meng-
genggam seluruh hak kemerdekaan.
5)
Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya
sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa
Indonesia di semua lapangan di setiap keadaan.
Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut, maka bangsa
Indonesia
telah lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka,
baik secara
de facto
maupun secara
de jure
.
Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi
sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan
dan larangan
untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan
Jepang di In
donesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebab-
kan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah daerah,
terutama di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan semangat
berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap
rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti pembahasan di bawah ini.
Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara
cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari itu
juga, teks
proklamasi telah sampai di tangan Kepala
Bagian Radio dari Kantor
Domei,
Waidan B. Palenewen.
Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan
Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian ia
memerintahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya
berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut.
Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya,
masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil
marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi
telah tersiar ke luar melalui udara.
B.B.
B.B.
B.
Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap
Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap
Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap
Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap
Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap
Rakyat di Berbagai Daerah
Rakyat di Berbagai Daerah
Rakyat di Berbagai Daerah
Rakyat di Berbagai Daerah
Rakyat di Berbagai Daerah
Sejak zaman kemerdekaan, radio
telah memegang peranan penting
dalam penyebarluasan berita
proklamasi. Untuk itu tanggal 11
September 1945 dicetuskan lahirnya
Radio Republik Indonesia (RRI)
dengan semboyannya “Sekali di
Udara tetap di Udara.” Salah satu
tokoh yang turut mempelopori lahir-
nya RRI adalah Jusuf Ronodipuro
yang saat itu mewakili Radio Jakarta.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
244244
244244
244
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
Mengapa saat berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia disiarkan, orang Jepang
marah-marah? Dan mengapa pemerintah Jepang menganggapnya sebagai suatu
kekeliruan yang harus diralat? Jelaskan alasan kalian!
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Meskipun orang
Jepang tersebut memerintahkan penghentian siaran
berita proklamasi,
tetapi Waidan Palenewen tetap meminta F. Wuz
untuk terus menyiarkan. Berita proklamasi kemerdekaan diulangi
setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti. Akibat
dari penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintah-
kan untuk meralat berita dan menyatakan sebagai kekeliruan. Pada
tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh Jepang dan
para pegawainya dilarang masuk.
Sekalipun pemancar pada kantor
Domei
disegel,
para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro
(seorang
pembaca berita di Radio Domei) ternyata membuat
pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, di
antaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan
Suhandar.
Mereka mendirikan pemancar baru di
Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari
sinilah
selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan
disiarkan.
Usaha dan perjuangan para pemuda dalam
penyebarluasan berita proklamasi juga dilakukan
melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di
Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita
proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan
koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh
pemuda yang berjuang melalui media pers antara lain B.M. Diah,
Sayuti Melik, dan Sumanang.
Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat
Indonesia melalui pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada
dinding tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan
”
Respect our Constitution, August 17
!” Hormatilah Konstitusi kami
tanggal 17 Agustus! Melalui berbagai cara dan media tersebut,
akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar
luas di wilayah Indonesia dan di luar negeri.
Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga
disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri
sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI yang ikut menyebarkan
berita proklamasi.
1.
Teuku Mohammad Hassan dari Aceh.
2.
Sam Ratulangi dari Sulawesi.
3.
Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali).
4.
A. A. Hamidan dari Kalimantan.
Sumber:
Sejarah Nasional Indonesia V, 1993
Gambar 11.8
Gedung Menteng 31 yang
digunakan sebagai tempat pemancar radio
yang baru.
245245
245245
245
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
C.C.
C.C.
C.
TT
TT
T
erbentuknerbentukn
erbentuknerbentukn
erbentukn
yy
yy
y
a Na N
a Na N
a N
egaregar
egaregar
egar
a Ka K
a Ka K
a K
esatuan dan P
esatuan dan P
esatuan dan P
esatuan dan P
esatuan dan P
emerintemerint
emerintemerint
emerint
ahah
ahah
ah
RR
RR
R
epublik Indonesia ser
epublik Indonesia ser
epublik Indonesia ser
epublik Indonesia ser
epublik Indonesia ser
tt
tt
t
a Ka K
a Ka K
a K
elengkelengk
elengkelengk
elengk
apannapann
apannapann
apann
yy
yy
y
aa
aa
a
Negara RI yang dilahirkan pada tanggal 17
Agustus 1945 pada kenyataannya belum sempurna
sebagai suatu negara. Oleh karena itu langkah yang
diambil oleh para pemimpin negara melalui PPKI
adalah menyusun konstitusi negara dan membentuk
alat kelengkapan negara. Untuk itu PPKI mengadakan
sidang sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 18
Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.
Sebelum rapat dimulai, muncul permasalahan yang
disampaikan oleh wakil dari luar Jawa, di antaranya
Mr. Latuharhary (Maluku), Dr. Sam Ratulangi (Sulawesi),
Mr. Tadjudin Noor dan Ir. Pangeran Noor (Kalimantan),
dan Mr. I Ktut Pudja (Nusa Tenggara) yang menyampaikan
keresahan penduduk non-Islam mengenai kalimat dalam Piagam
Jakarta yang nantinya akan dijadikan rancangan
pembukaan dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Kalimat yang
dimaksud adalah “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariah
Islam bagi para pemeluknya”, serta “syarat seorang kepala negara
haruslah seorang muslim”. Untuk mengatasi masalah tersebut Drs.
Mohammad Hatta beserta Ki Bagus Hadikusumo, Wachid Hasyim,
Mr. Kasman Singadimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hassan
membicarakannya secara khusus. Akhirnya dengan memper-
timbangkan kepentingan yang lebih luas dan menegakkan Negara
Republik Indonesia yang baru saja didirikan, rumusan kalimat yang
dirasakan memberatkan oleh kelompok non-Islam dihapus sehingga
menjadi berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa” dan syarat seorang
kepala negara adalah orang Indonesia asli. Untuk memahami hasil
sidang secara lengkap, maka perhatikan tabel 11.2 berikut.
Tabel 11.2 Hasil-Hasil Sidang PPKI Secara Lengkap
Berikut ini beberapa keputusan penting dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
1. Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang telah
dipersiapkan oleh
Dokuritsu Junbi Coosakai
(BPUPKI), yang kemudian dikenal dengan
Undang-Undang Dasar 1945.
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
presiden. Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara aklamasi atas usul
dari Otto Iskandardinata.
3. Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum terbentuk.
Pada hari berikutnya, tanggal 19 Agustus 1945 PPKI melanjutkan sidangnya dan berhasil
memutuskan beberapa hal berikut.
1. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
a. Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo
b. Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso
Untuk membentuk dan mendiri-
kan suatu negara, persyaratan
yang diperlukan antara lain:
1. Syarat konstitutif, meliputi:
a. wilayah
b. rakyat
c. pemerintah yang sah
2. Syarat deklaratif yaitu
adanya pengakuan dari negara
lain.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
246246
246246
246
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
c. Jawa Timur, gubernurnya R.A. Suryo
d. Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor
e. Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
f. Maluku, gubernurnya Mr. J. Latuharhary
g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti Ktut Pudja
h. Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan
2. Membentuk Komite Nasional (Daerah).
3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4
menteri negara. Berikut ini 12 departemen tersebut.
a. Departemen Dalam Negeri dikepalai R.A.A. Wiranata Kusumah
b. Departemen Luar Negeri dikepalai Mr. Ahmad Subardjo
c. Departemen Kehakiman dikepalai Prof. Dr. Mr. Supomo
d. Departemen Keuangan dikepalai Mr. A.A Maramis
e. Departemen Kemakmuran dikepalai Surachman Cokroadisurjo
f. Departemen Kesehatan dikepalai Dr. Buntaran Martoatmojo
g. Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan dikepalai Ki Hajar Dewantara
h. Departemen Sosial dikepalai Iwa Kusumasumantri
i.
Departemen Pertahanan dikepalai Supriyadi
j.
Departemen Perhubungan dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
k. Departemen Pekerjaan Umum dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
l.
Departemen Penerangan dikepalai Mr. Amir Syarifudin
Sedangkan 4 menteri negara yaitu:
1. Menteri negara Wachid Hasyim
2. Menteri negara M. Amir
3. Menteri negara R. Otto Iskandardinata
4. Menteri negara R.M Sartono
Di samping itu diangkat pula beberapa pejabat tinggi negara yaitu:
1. Ketua Mahkamah Agung, Dr. Mr. Kusumaatmaja
2. Jaksa Agung, Mr. Gatot Tarunamihardja
3. Sekretaris negara, Mr. A.G. Pringgodigdo
4. Juru bicara negara, Soekarjo Wirjopranoto
Sidang PPKI yang ketiga tanggal 22 Agustus 1945 memutuskan:
1. Pembentukan Komite Nasional
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia
3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945 - 1949
, 1981
1.1.
1.1.
1.
Pembentukan Komite Nasional
Pembentukan Komite Nasional
Pembentukan Komite Nasional
Pembentukan Komite Nasional
Pembentukan Komite Nasional
Sebagai tindak lanjut dari sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945
maka dibentuklah Komite Nasional Indonesia (KNI). Komite
Nasional Indonesia adalah badan yang akan berfungsi sebagai
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan
Pemilihan Umum (Pemilu).
247247
247247
247
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
KNIP diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo. Anggota
KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945.
Tugas pertama KNIP adalah membantu tugas
kepresidenan. Namun, kemudian diperluas tidak hanya
sebagai penasihat presiden, tetapi juga mempunyai
kewenangan legislatif. Wewenang KNIP sebagai DPR
ditetapkan dalam rapat KNIP tanggal 16 Oktober 1945.
Dalam rapat tersebut, wakil presiden Drs. Moh. Hatta
mengeluarkan
Maklumat Pemerintah
RI No. X yang isinya
meliputi hal-hal berikut.
a.
KNIP sebelum DPR/MPR terbentuk diserahi ke-
kuasaan legislatif untuk membuat undang-undang
dan ikut menetapkan Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN).
b.
Berhubung gentingnya keadaan, maka pekerjaan
sehari-hari KNIP dijalankan oleh sebuah Badan
Pekerja KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir.
Komite Nasional Indonesia disusun dari tingkat
pusat sampai daerah. Pada tingkat pusat disebut
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan pada
tingkat daerah yang disusun sampai tingkat
kawedanan disebut Komite Nasional Indonesia.
2.2.
2.2.
2.
PP
PP
P
embentukembentuk
embentukembentuk
embentuk
an Pan P
an Pan P
an P
arar
arar
ar
tt
tt
t
ai Nasional Indonesia
ai Nasional Indonesia
ai Nasional Indonesia
ai Nasional Indonesia
ai Nasional Indonesia
Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI bersidang untuk yang
ketiga kalinya dan menghasilkan keputusan antara lain pembentukan
Partai Nasional Indonesia, yang pada waktu itu dimaksudkan
sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia (partai tunggal).
Dalam perkembangannya muncul Maklumat tanggal 31 Agustus 1945
yang memutuskan bahwa gerakan dan persiapan Partai Nasional
Indonesia ditunda dan segala kegiatan dicurahkan ke dalam Komite
Nasional. Sejak saat itu, gagasan satu partai tidak pernah dihidupkan
lagi.
Demi kelangsungan kehidupan demokrasi, maka KNIP me-
ngajukan usul kepada pemerintah agar rakyat diberikan kesempatan
seluas-luasnya untuk mendirikan partai politik. Sebagai tanggapan
atas usul tersebut, maka pada tanggal 3 November 1945 pemerintah
mengeluarkan maklumat pemerintah yang pada intinya berisi
memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mendirikan partai
politik. Maklumat itu kemudian dikenal dengan Maklumat Pemerintah
tanggal 3 November 1945.
Partai politik yang muncul setelah Maklumat Pemerintah
tanggal 3 November 1945 dikeluarkan antara lain Masyumi, Partai
Komunis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Parkindo, Partai
Rakyat Jelata, Partai Sosialis Indonesia, Partai Rakyat Sosialis, Partai
Katolik, Permai, dan PNI.
Sumber:
Ensiklopedi Umum Untuk
Pelajar, 2005
Gambar 11.9
Kasman
Singodimejo, Ketua KNIP.
Komite Nasional diatur UUD 1945
dalam Aturan Peralihan pasal IV
yang isinya sebelum MPR, DPR,
dan DPA dibentuk menurut UUD
ini, segala kekuasaannya dijalan-
kan oleh presiden dengan bantuan
Komite Nasional.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
248248
248248
248
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
3.3.
3.3.
3.
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Badan Keamanan Rakyat (BKR) ditetapkan sebagai bagian dari
Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP), yang
merupakan induk organisasi yang ditujukan untuk memelihara
keselamatan masyarakat. BKR tugasnya sebagai penjaga keamanan
umum di daerah-daerah di bawah koordinasi KNI Daerah. Para
pemuda bekas anggota Peta, KNIL, dan Heiho segera membentuk
BKR di daerah sebagai wadah perjuangannya. Khusus di Jakarta
dibentuk BKR Pusat untuk mengoordinasi dan mengendalikan BKR
di bawah pimpinan Kaprawi. Sementara BKR Jawa Timur dipimpin
Drg. Moestopo, BKR Jawa Tengah dipimpin Soedirman, dan BKR
Jawa Barat dipimpin Arudji Kartawinata.
Pemerintah belum membentuk tentara yang
bersifat nasional karena pertimbangan politik,
mengingat pembentukan tentara yang bersifat
nasional akan mengundang sikap permusuhan dari
Sekutu dan Jepang. Menurut perhitungan, kekuatan
nasional belum mampu menghadapi gabungan Sekutu
dan Jepang.
Sementara itu para pemuda yang kurang setuju
pembentukan BKR dan menghendaki pembentukan
tentara nasional, membentuk badan-badan perjuangan
atau
laskar bersenjata. Badan perjuangan tersebut misalnya Angkatan
Pemuda Indonesia (API), Pemuda Republik Indonesia (PRI),
Barisan Pemuda Indonesia (BPI), dan lainnya. Selain itu para
pemuda yang di
pelopori oleh Adam Malik membentuk Komite
van Actie.
Pada tanggal 5 Oktober 1945 dikeluarkan Maklumat
Pemerintah yang menyatakan berdirinya Tentara Keamanan
Rakyat (TKR). Sebagai pimpinan TKR ditunjuk Supriyadi.
Berdasarkan maklumat pemerintah tersebut, maka segera
dibentuk Markas Tertinggi TKR oleh Oerip Soemohardjo yang
berkedudukan di Yogyakarta. Di Pulau Jawa terbentuk 10
Divisi dan di Sumatra 6 Divisi. Berkembangnya kekuatan
pertahanan dan keamanan yang begitu cepat memerlukan satu
pimpinan yang kuat dan berwibawa untuk mengatasi
segala persoalan akibat perkembangan tersebut.
Supriyadi yang ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi TKR
ternyata tidak pernah muncul. Pada bulan November
1945 atas prakarsa dari markas tertinggi TKR di-
adakan pemilihan pemimpin tertinggi TKR yang baru.
Yang terpilih adalah Kolonel Soedirman, Komandan
Divisi V/Banyumas. Sebulan kemudian pada tanggal
18 Desember 1945, Soedirman dilantik sebagai Panglima
Besar TKR dengan pangkat jenderal.
Sumber:
Album Pahlawan
Bangsa,
2004
Gambar 11.10
Supriyadi,
awalnya ditunjuk sebagai
pimpinan TKR yang
pertama.
Pada tanggal 5 Oktober 1945
pemerintah mengeluarkan
Maklumat yang isinya tentang
pembentukan Tentara Keamanan
Rakyat. Peristiwa tersebut menjadi
tonggak lahirnya TNI (ABRI). Oleh
karena itu setiap tanggal 5 Oktober
diperingati sebagai hari ABRI.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
Kepala staf umum TKR Letjen Oerip
Soemohardjo sangat besar jasanya
dalam menyusun organisasi tentara
pada masa awal-awal pertumbuhan-
nya. Ucapannya yang terkenal “...
aneh suatu negara
zonder
tentara.”
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
249249
249249
249
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kemerdekaan yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945
ternyata mendapat sambutan yang luar biasa di berbagai daerah,
baik di Jawa maupun luar Jawa. Berikut ini dukungan terhadap
pembentukan Negara Republik Indonesia.
1.
Di Sulawesi Selatan, Raja Bone (Arumpone) La Mappanjuki,
yang masih tetap ingat akan pertempuran-pertempuran
melawan Belanda pada awal abad XX, menyatakan dukungan-
nya terhadap Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik
Indonesia. Mayoritas raja-raja suku Makasar dan Bugis
mengikuti jejak Raja Bone mengakui kekuasaan Dr. Sam
Ratulangie yang ditunjuk pemerintah sebagai Gubernur
Republik di Sulawesi.
2.
Raja-raja Bali juga mengakui kekuasaan Republik.
3.
Empat raja di Jawa Tengah (Mangkunegaran, Kasunanan
Surakarta, Kasultanan, dan Paku Alaman Yogyakarta)
menyatakan dukungan mereka kepada Republik Indonesia pada
awal September 1945.
Sumber:
Album Pahlawan Bangsa,
2004
Gambar 11.11
Jenderal Soedirman
dan Oerip Soemohardjo.
Oerip Soemohardjo tetap menduduki jabatan lamanya
sebagai
Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan
Jenderal (Letjen).
Terpilihnya Soedirman merupakan titik tolak
perkembangan organisasi kekuatan pertahanan
keamanan. Pada bulan Januari 1946, TKR berubah
menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI). Pada bulan
Juni 1947 nama TRI berubah menjadi Tentara Nasional
Indonesia (TNI). Sampai dengan pertengahan 1947,
bangsa Indonesia telah berhasil menyusun, me-
ngonsolidasikan dan sekaligus mengintegrasikan alat pertahanan
dan keamanan. TNI bukanlah semata-mata alat negara atau
pemerintah, melainkan alat rakyat, alat “revolusi” dan alat bangsa
Indonesia.
D.D.
D.D.
D.
Dukungan Daerah terhadap Pembentukan
Dukungan Daerah terhadap Pembentukan
Dukungan Daerah terhadap Pembentukan
Dukungan Daerah terhadap Pembentukan
Dukungan Daerah terhadap Pembentukan
Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik
Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik
Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik
Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik
Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik
IndonesiaIndonesia
IndonesiaIndonesia
Indonesia
Saat sidang yang ketiga, PPKI berhasil membentuk tentara kebangsaan. Namun para
pemuda menolak keputusan tersebut. Para pemuda ingin segera dibentuk tentara
kebangsaan. Apa alasan sikap para pemuda tersebut? Setujukah kalian dengan sikap
para pemuda tersebut? Coba kalian diskusikan bersama teman-teman kalian!
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
250250
250250
250
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
Dukungan yang sangat penting ditunjukkan oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dari Kasultanan Yogyakarta yang
nampak dalam pernyataannya tanggal 5 September 1945.
Dalam pernyataan tersebut Sri Sultan Hamengku Buwono IX
menegaskan bahwa Negeri Ngayogyokarto Hadiningrat yang
bersifat kerajaan sebagai
Daerah Istimewa
dalam Negara
Republik Indonesia. Pernyataan tersebut merupakan suatu
keputusan yang cukup berani dan bijak di dalam negara
kerajaan yang berdaulat. Sesuai dengan konsep negara
kesatuan yang dianut Indonesia, tidak akan ada negara di
dalam negara. Kalau hal tersebut terjadi akan memudahkan
bangsa asing mengadu domba.
Dukungan terhadap negara kesatuan dan pemerintah
Republik Indonesia juga datang dari rakyat dan pemuda.
Berikut ini
beberapa peristiwa sebagai wujud dukungan rakyat secara
spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
1.1.
1.1.
1.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan
Pada tanggal 19 Agustus 1945, rombongan Dr. Sam Ratulangi,
Gubernur Sulawesi, mendarat di Sapiria, Bulukumba. Setelah sampai
di Ujungpandang, gubernur segera membentuk pemerintahan
daerah. Mr. Andi Zainal Abidin diangkat sebagai Sekretaris Daerah.
Tindakan gubernur oleh para pemuda dianggap terlalu berhati-
hati, kemudian para pemuda mengorganisasi diri dan merencanakan
merebut gedung-gedung vital seperti studio radio dan tangsi polisi.
Kelompok pemuda tersebut terdiri dari kelompok Barisan Berani
Mati (
Bo-ei Taishin
), bekas
kaigun heiho
dan pelajar SMP.
Pada tanggal 28 Oktober 1945 mereka bergerak menuju sasaran.
Akibat peristiwa tersebut, pasukan Australia yang telah ada ber-
gerak dan melucuti mereka. Sejak peristiwa tersebut gerakan
pemuda dipindahkan dari Ujungpandang ke Polombangkeng.
2.2.
2.2.
2.
Di BaliDi Bali
Di BaliDi Bali
Di Bali
Para pemuda Bali telah membentuk berbagai organisasi
pemuda, seperti AMI, Pemuda Republik Indonesia (PRI) pada akhir
Agustus 1945. Mereka berusaha untuk menegakkan Republik
Indonesia melalui perundingan tetapi mendapat hambatan dari
pasukan Jepang. Pada tanggal 13 Desember 1945 mereka melakukan
gerakan serentak untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang,
meskipun gerakan ini gagal.
3.3.
3.3.
3.
GorontaloGorontalo
GorontaloGorontalo
Gorontalo
Pada tanggal 13 September 1945 di Gorontalo terjadi perebutan
senjata terhadap markas-markas Jepang. Kedaulatan Republik
Indonesia berhasil ditegakkan dan para pemimpin Republik menolak
ajakan untuk berunding dengan pasukan pendudukan Australia.
Sumber:
Ensiklopedia Umum
Untuk Pelajar,
2005
Gambar 11.12
Sri Sultan
Hamengku Buwono IX
251251
251251
251
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.4.
4.4.
4.
Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Rapat Raksasa dilaksanakan di Lapangan Ikada
(Ikatan Atletik Djakarta) tanggal 19 September 1945.
Sekitar 200.000 orang hadir dalam pertemuan
tersebut. Pada peristiwa ini, kekuatan Jepang, termasuk
tank-tank, berjaga-jaga dengan mengelilingi rapat
umum tersebut.
Rapat Ikada dihadiri oleh Presiden Soekarno dan
Wakil Presiden Mohammad Hatta
serta
sejumlah
menteri.
Untuk menghindari terjadinya pertumpahan
darah, Presiden Soekarno menyampaikan pidato
yang intinya berisi permintaan agar rakyat memberi
kepercayaan dan dukungan kepada pemerintah RI,
mematuhi perintahnya dan tunduk kepada disiplin.
Setelah itu Presiden Soekarno meminta rakyat yang
hadir bubar dan tenang.
5.5.
5.5.
5.
TT
TT
T
erjadinerjadin
erjadinerjadin
erjadin
yy
yy
y
a Insiden Bender
a Insiden Bender
a Insiden Bender
a Insiden Bender
a Insiden Bender
a di Hota di Hot
a di Hota di Hot
a di Hot
elel
elel
el
YY
YY
Y
amatamat
amatamat
amat
o, Suro, Sur
o, Suro, Sur
o, Sur
abaaba
abaaba
aba
yy
yy
y
aa
aa
a
Insiden ini terjadi pada tanggal 19 September
1945, ketika orang-orang Belanda bekas tawanan
Jepang menduduki Hotel Yamato, dengan dibantu
segerombolan pasukan Serikat. Orang-orang Belanda
tersebut mengibarkan bendera mereka di puncak
Hotel
Yamato. Hal tersebut memancing kemarahan
para pemuda. Hotel tersebut diserbu para pemuda,
setelah permintaan Residen Sudirman untuk me-
nurunkan bendera Belanda ditolak penghuni hotel.
Bentrokan tidak dapat dihindarkan. Beberapa pemuda
berhasil memanjat atap hotel serta menurunkan
bendera Belanda yang berkibar di atasnya. Mereka
merobek warna birunya dan mengibarkan kembali
sebagai Merah Putih.
6.6.
6.6.
6.
Di YDi Y
Di YDi Y
Di Y
ogyogy
ogyogy
ogy
akak
akak
ak
arar
arar
ar
tt
tt
t
aa
aa
a
Di Yogyakarta perebutan kekuasaan secara
serentak dimulai tanggal 26 September 1945. Sejak
pukul 10 pagi semua pegawai instansi pemerintah dan
perusahaan yang dikuasai Jepang melaksanakan aksi
mogok. Mereka memaksa agar orang-orang Jepang me-
nyerahkan aset dan kantornya kepada orang Indonesia.
Tanggal 27 September 1945 Komite Nasional
Indonesia
Daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa
kekuasaan di daerah tersebut telah berada di tangan
Pemerintah Republik Indonesia. Pada hari itu juga di
Yogyakarta diterbitkan surat kabar
Kedaulatan Rakyat.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi
1945 - 1949,
1981
Gambar 11.13
Suasana Rapat di
Lapangan Ikada.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi
1945 - 1949,
1981
Gambar 11.14
Insiden Bendera/
Yamato/Tunjungan.
Makna penting yang dapat diambil
dari rapat di Lapangan Ikada
tanggal 19 September 1945 yaitu:
1. Mempertemukan Pemerintah
Republik Indonesia yang baru
berusia sebulan dengan rakyat
dan memberikan kepada
rakyat kepercayaan kepada
potensinya sendiri.
2. Perwujudan pertama kewi-
bawaan pemerintah Republik
Indonesia kepada rakyatnya.
3. Menunjukkan dukungan rakyat
Indonesia kepada Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
Jeli Jeli
Jeli Jeli
Jeli
Jendela Info
252252
252252
252
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
77
77
7
..
..
.
Sumatra Selatan
Sumatra Selatan
Sumatra Selatan
Sumatra Selatan
Sumatra Selatan
Dukungan dan perebutan kekuasaan terjadi di Sumatra Selatan
pada tanggal 8 Oktober 1945, ketika Residen Sumatra Selatan dr.
A.K. Gani bersama seluruh pegawai
Gunseibu
dalam suatu upacara
menaikkan bendera Merah Putih. Setelah upacara selesai, para
pegawai kembali ke kantornya masing-masing.
Pada hari itu juga diumumkan bahwa di seluruh Karesidenan
Palembang hanya ada satu kekuasaan yakni kekuasaan Republik
Indonesia. Perebutan kekuasaan di Palembang berlangsung tanpa
insiden, sebab orang-orang Jepang telah menghindar ketika terjadi
demonstrasi.
8.8.
8.8.
8.
PP
PP
P
erer
erer
er
tt
tt
t
empurempur
empurempur
empur
an Lima Hari di Semar
an Lima Hari di Semar
an Lima Hari di Semar
an Lima Hari di Semar
an Lima Hari di Semar
angang
angang
ang
Peristiwa ini terjadi di Semarang pada tanggal 15 - 20 Oktober
1945. Peristiwa itu berawal ketika 400 orang veteran AL Jepang
yang akan dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula Cepiring
menjadi pabrik senjata memberontak ketika akan dipindahkan ke
Semarang. Tawanan-tawanan tersebut menyerang polisi Indonesia
yang mengawal mereka.
Situasi bertambah hangat dengan meluasnya desas-desus
bahwa cadangan air minum di desa Candi telah diracuni. Dr.
Karyadi yang meneliti cadangan air minum tersebut meninggal
ditembak oleh Jepang.
Pertempuran mulai pecah dini hari tanggal 15 Oktober 1945 di
Simpang Lima. Pertempuran berlangsung lima hari dan baru
berhenti setelah pimpinan TKR berunding dengan pimpinan pasukan
Jepang. Usaha perdamaian dipercepat dengan mendaratnya
pasukan Sekutu di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 yang
kemudian menawan dan melucuti senjata tentara Jepang. Untuk
mengenang keberanian para pemuda Semarang dalam pertempuran
tersebut, maka dibangunlah Tugu Muda yang terletak di kawasan
Simpang Lima, Semarang.
9.9.
9.9.
9.
Di Bandung
Di Bandung
Di Bandung
Di Bandung
Di Bandung
Pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk
merebut pangkalan Udara Andir dan pabrik senjata bekas ACW
(
Artillerie Constructie Winkel
, sekarang Pindad). Usaha tersebut
berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandung tanggal
17 Oktober 1945.
11
11
1
0.0.
0.0.
0.
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Kalimantan
Di beberapa kota di Kalimantan mulai timbul gerakan yang
mendukung proklamasi. Akibatnya tentara Australia yang sudah
mendarat atas nama Sekutu mengeluarkan ultimatum melarang semua
aktivitas politik, seperti demonstrasi dan mengibarkan bendera
Merah Putih, memakai lencana Merah Putih dan mengadakan rapat.
253253
253253
253
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
*
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu. Berita tersebut segera diketahui oleh para pemuda. Akibatnya
para pemuda mendesak Soekarno Hatta agar segera memproklamasikan
kemerdekaan. Namun Soekarno Hatta menolak sehingga terjadi Peristiwa
Rengasdengklok.
*
Dalam upaya pembentukan kelengkapan negara PPKI bersidang tiga kali
yaitu tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945.
Namun kaum nasionalis tidak menghiraukannya.
Di Balikpapan
tanggal 14 November 1945, tidak kurang 8.000 orang
berkumpul di
depan komplek NICA sambil membawa bendera Merah Putih.
11
11
1
11
11
1
..
..
.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara
Usaha menegakkan kedaulatan di Sulawesi Utara tidak padam,
meskipun tentara NICA telah menguasai wilayah tersebut. Pada
tanggal 14 Februari 1946, para pemuda Indonesia anggota KNIL
tergabung dalam Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan
gerakan di Tangsi Putih dan Tangsi Hitam di Teling, Manado. Mereka
membebaskan tawanan yang mendukung Republik Indonesia antara
lain Taulu, Wuisan, Sumanti, G.A. Maengkom, Kusno Dhanupojo,
dan G.E. Duhan.
Di sisi lain mereka juga menahan Komandan Garnisun Manado
dan semua pasukan Belanda di Teling dan penjara Manado. Dengan
diawali peristiwa tersebut para pemuda menguasai markas Belanda
di Tomohon dan Tondano. Berita tentang perebutan kekuasaan
tersebut dikirim ke pemerintah pusat yang saat itu di Yogyakarta
dan mengeluarkan Maklumat No. 1 yang ditandatangani oleh
Ch.Ch. Taulu. Pemerintah sipil dibentuk tanggal 16 Februari 1946
dan sebagai residen dipilih B.W. Lapian.
Meskipun telah merdeka, Belanda masih ingin menguasai Indonesia kembali.
Mengapa? Bagaimana sikap kalian bila menjadi pemuda waktu itu dalam menghadapi
sikap Sekutu dan Belanda tersebut? Kemukakan pendapat kalian!
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
Ajang Kreasi
254254
254254
254
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
Renungkanlah!
Renungkanlah!
Renungkanlah!
Renungkanlah!
Renungkanlah!
*
Kemerdekaan yang kita raih bukan merupakan pemberian dari bangsa
lain, tetapi merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, pada awal kemerdekaan, para pejuang berusaha mati-matian untuk
mempertahankan kemerdekaan agar tidak dikuasai oleh Sekutu lagi.
*
Sebagai generasi muda hendaknya kita meneladani patriotisme para
pahlawan. Kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan belajar giat dan
melaksanakan pembangunan sebaik mungkin.
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Makna penting perubahan nama BPUPKI menjadi PPKI bagi bangsa Indonesia
adalah ... .
a.
tujuan kemerdekaan semakin jelas
b.
perjuangan mencapai kemerdekaan tanpa bantuan bangsa lain
c.
memperkokoh persatuan di antara para pemimpin nasional
d. menegaskan PPKI sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia
2. Soekarno Hatta setelah mendapat desakan para pemuda tidak segera
memproklamasikan kemerdekaan, pertimbangannya ... .
a.
berita kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik belum pasti
b.
pelaksanaan proklamasi akan dirapatkan dulu dalam PPKI
c.
alat kelengkapan negara belum lengkap untuk merdeka
d. ada tekanan dari pemerintah Jepang
3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan tanggal 17 Agustus
1945 adalah saat yang tepat, mengingat Indonesia dalam keadaan
vacuum
of power
, artinya ... .
a.
kekosongan kekuasaan
c. kekalahan Jepang
b.
kekurangan tentara
d.
kekuatan yang memuncak
*
Pada tanggal 17 Agustus 1945 rakyat Indonesia mengumandangkan
proklamasi kemerdekaan, sehingga Indonesia menjadi sebuah negara yang
merdeka dan berdaulat. Namun, Sekutu datang dan ingin menguasai
Indonesia
kembali.
Para pejuang yang terdiri atas anggota BKR dan para
pemuda menolak kedatangan Sekutu dan terus berjuang mempertahankan
kemerdekaan RI.
255255
255255
255
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Naskah proklamasi kemerdekaan yang autentik adalah ... .
a.
teks proklamasi tulisan tangan dari Ir. Soekarno
b.
teks yang diusulkan oleh Ahmad Subardjo dan Ir. Soekarno
c.
naskah yang diusulkan oleh Mohammad Hatta
d. naskah yang diketik Sayuti Melik dan ditandatangani Soekarno Hatta
5. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam penulisan teks proklamasi,
kecuali
... .
a.
kata tempoh menjadi tempo
b.
penulisan Djakarta 17 - 8 - 05 menjadi Jakarta tanggal 17 Agustus 1945
c.
kata wakil-wakil bangsa Indonesia diganti menjadi atas nama bangsa
Indonesia
d. penulisan Djakarta 17 - 8 - 05 menjadi Djakarta hari 17 boelan 8 tahun
‘05
6. Upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia pada awalnya akan
dilaksanakan di Lapangan Ikada, namun tidak jadi karena ... .
a.
di Lapangan Ikada telah berkumpul tentara Jepang lengkap dengan
senjatanya
b.
Ir. Soekarno sedang sakit sehingga tidak memungkinkan ke Lapangan
Ikada
c.
pelaksanaan upacara di Lapangan Ikada dirasa kurang khidmat
d. di kediaman Ir. Soekarno fasilitasnya lebih lengkap
7. Beberapa tindakan Jepang terkait dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
kecuali
... .
a.
tidak mengakui kemerdekaan Indonesia
b.
memerintahkan meralat berita proklamasi
c.
menyegel kantor berita Domei
d. mengirim utusan untuk menangkap Soekarno Hatta
8. Kalimat pertama pada naskah proklamasi mengandung makna ... .
a.
kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri
b.
pengalihan kekuasaan dari tangan Jepang ke bangsa Indonesia
c.
tekad bangsa Indonesia untuk bekerja sama dengan Belanda
d. pemutusan hubungan diplomasi dengan Jepang
9. Peran Latif Hendraningrat dan Suhud dalam upacara proklamasi
kemerdekaan
adalah ... .
a.
pembaca teks UUD
b.
pemimpin pasukan keamanan
c.
pengibar bendera Merah Putih
d. ajudan Soekarno Hatta
10. Bangsa Indonesia pada saat proklamasi kemerdekaan pada dasarnya belum
sempurna sebagai suatu negara, sebab ... .
a.
belum memiliki tentara yang kuat
b.
kondisi rakyat sangat miskin
c.
belum siap untuk mendirikan negara
d. pemerintahan yang sah belum dibentuk
256256
256256
256
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII
11. Kedudukan KNIP yang dibentuk berdasarkan hasil sidang PPKI tanggal
22 Agustus 1945 sebagai kedaulatan rakyat terlihat dari ... .
a.
keanggotaan KNIP yang berasal dari berbagai partai politik
b.
pembentukan KNIP secara demokratis
c.
kedudukan KNIP yang sejajar dengan presiden
d. wewenang KNIP menetapkan GBHN sebelum MPR terbentuk
12. Setelah proklamasi kemerdekaan pemerintah Indonesia belum membentuk
tentara yang bersifat nasional, dengan pertimbangan ... .
a.
kondisi ekonomi yang belum memungkinkan
b.
kesulitan menyatukan berbagai laskar rakyat
c.
menghindari sikap bermusuhan dengan Sekutu
d. keterbatasan persenjataan
13. Maklumat Pemerintah No. X tanggal 16 Oktober 1945 berisi tentang ... .
a.
pembentukan partai-partai politik di Indonesia
b.
KNI diserahi tugas legislatif dan berhak ikut menetapkan GBHN
c.
pembentukan Badan Pekerja KNIP
d. pergantian sistem kabinet presidensiil menjadi parlementer
14. Komite Nasional yang dibentuk tanggal 22 Agustus 1945 merupakan badan
yang berfungsi sebagai ... .
a.
MPR
c. DPA
b .
DPR
d . BPK
15. Makna penting yang dapat diambil dari peristiwa rapat di Lapangan Ikada
tanggal 19 September 1945 adalah ... .
a.
semangat pantang mundur yang dimiliki rakyat dalam membela
kemerdekaan
b.
perjuangan rakyat tanpa pamrih untuk meraih kemerdekaan
c.
perwujudan kewibawaan pemerintah terhadap rakyatnya
d. terbentuknya persatuan antara rakyat dengan pemerintah
16. Tindakan pemerintah membentuk BKR dilatarbelakangi oleh .... .
a.
tuntutan kalangan yang tidak menyetujui BKR
b.
pemberontakan oleh laskar dan barisan perjuangan
c.
ancaman Sekutu dan NICA terhadap kemerdekaan
d. penolakan rakyat Indonesia terhadap kemerdekaan
17. Peranan Syahruddin dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan yaitu ... .
a.
mengetik teks proklamasi kemerdekaan
b.
menyebarkan berita proklamasi lewat radio
c.
mengibarkan bendera merah putih
d. menyumbangkan pikiran dalam menyusun teks proklamasi
18. Insiden di Surabaya terjadi karena ... .
a.
tentara Jepang berusaha menduduki Hotel Yamato
b.
Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato
c.
bendera Merah Putih dikibarkan oleh Belanda
d. adanya kerja sama Jepang dan Sekutu menghadapi Indonesia
257257
257257
257
Bab 11 Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
19. Keraton Yogyakarta mendukung pembentukan negara Indonesia merdeka
tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini dibuktikan dengan .... .
a.
Yogyakarta segera menjadi ibukota negara RI
b.
kedudukan Yogyakarta sebagai kerajaan segera dihapus
c.
pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tanggal 5 September
1945
d. Yogyakarta bersedia menjadi provinsi RI seperti pada sidang PPKI.
c.
kekalahan Jepang
20. Rengasdengklok dipilih para pemuda sebagai tempat untuk mengamankan
Soekarno Hatta sebab ... .
a.
letaknya strategis antara Jakarta - Cirebon
b.
Rengasdengklok kota yang ramai
c.
lokasi Rengasdengklok dekat dengan Jakarta
d. Rengasdengklok tidak diduduki oleh Jepang
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Apa yang melatarbelakangi Peristiwa Rengasdengklok?
2. Mengapa peristiwa menyerahnya Jepang kepada Sekutu menjadi titik balik
perjuangan bangsa Indonesia untuk menuju ke arah kemerdekaan?
3. Buatlah analisis perbedaan teks proklamasi konsep dengan teks proklamasi
yang autentik!
4. Mengapa proklamasi kemerdekaan mempunyai makna yang sangat penting
bagi bangsa Indonesia?
5. Mengapa Mohammad Hatta, Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, dan
tokoh lainnya menerima rasa keberatan yang disampaikan perwakilan
masyarakat Indonesia Timur terhadap rumusan kalimat dalam Piagam Jakarta
yang akan dijadikan rancangan Pembukaan UUD?
6. Sebutkan hasil keputusan rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945!
7. Jelaskan secara singkat proses penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945, meliputi:
a.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam proses penyebaran berita
proklamasi
b.
Media dan sarana yang digunakan
c.
Berbagai hambatan dalam penyebaran berita proklamasi
8. Jelaskan latar belakang terjadinya Pertempuran Lima Hari di Semarang!
9. Mengapa akhirnya pembentukan PNI sebagai partai tunggal dibatalkan?
10. Jelaskan makna dari Rapat Raksasa di Lapangan Ikada!